Tingkah Laku Ikan
TINGKAH LAKU PIRANHA
1.PENCIUMAN IKAN
Ikan Piranha ini
terkenal sangat ganas, agresif dan pemakan daging. Banyak terdapat disepanjang
sungai amazone. Kebanyakan mengalir dalam batang sungai itu sepanjang daerah
Brazilia dan Venezuela. Banyak jenisnya. Ikan piranha yang paling agresif
ialah berukuran sedang. Rata-rata beratnya antara 600 sampai 700 gram. Ada yang
satu kg tetapi jarang. Bahkan ada yang besar dan beratnya sampai 5 kg. Tetapi
yang paling terkenal ganas dan agresif adalah yang berbadan sedang 600 sampai
700 gram itu (Putri, 2009).
Penggunaan umpan pada
alat tangkap dalam operasi penangkapan ikan berfungsi sebagai pikatan atau
stimulasi ikan dengan tujuan untuk meningkatkan afektivitas penangkapan. Studi
respon tingkah laku ikan khususnya pada fungsi organ penciuman memiliki peranan
penting untuk mengetahui efektivitas umpan.
2.Klasifikasi dan Morfologi Ikan
Klsifikasi Ikan Piranha
(Pyghocentrus nattereri) menurut Uplix (2011), yaitu:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actino pterygii
Ordo : Characi formes
Famili : Serrasaimidae
Spesies : Pyghocentrus
nattereri
Piranha merah adalah
salah satu spesies dari keluarga piranha. Piranha merah hidup di lembah sungai
mazon, sungai dibagian pantai timur laut brazil dan lembah sungai Paraguai. Piranha
dan Essequibo. Piranha merah memiliki reputasi sebagai ikan air tawar yang
paling ditakuti di dunia. Piranha merah memiliki serangkai gigi yang tajam
seperti silet yang mampu menguliti daging mangsa atau bangkai hewan. Seperti
namanya, Piranha Merah memiliki perut yang berwarna merah ketika dewasa,
sementara Piranha Merah yang masih kecil berwarna keperakan dengan
bintik-bintik gelap. Piranha merah dapat tumbuh hingga 33 cm dengan berat 3,5 kg.Memiliki gigi runcing
dan tajam. Ada kemiripan dengan gigi ikan hiu (cucut). Badan bagian bawahnya
sepanjang perutnya berwarna merah dan ada yang berjenis bermata merah. Piranha
bentuknya anggun, gagah, kukuh. Sedikit seperti ikan bawal atau ikan dorade
atau ikan bulat.
3.Tingkah Laku Ikan Piranha
a. Tingkah Laku Umum
Ikan Piranha
Ikan piranha adalah
ikan yang paling ganas di dunia. Bahkan ikan yang paling tangguh, hiu
atau barakuda, biasanya menyerang hal-hal kecil dari diri mereka sendiri. Namun
serangan piranha terbiasa hal yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri.
Meraka akan snap jari dari tangan incautioudy tertinggal di dalam air mereka
mencingcang perenang di setiap kota sungai Paraguay ada orang yang telah
dimutilasi dengan demikian, mereka akan mengoyakkan dan melahap hidup setiap
orang yang terluka atau binatang karena di dalam air membuat ikan ini semakin
agresif (Pobersonai, 2011).
Ikan piranha ini
termasuk jenis agresif dan ganas ini biasanya bergerombolan banyak dan apabila
sudah mendapatkan mangsa semakin banyak berkumpul tampak seperti gumpalan ikan
sarden atau ikan teri menghitam (Uplix, 2007).
b. Tingkah Laku Khusus
Ikan Piranha
Piranha memiliki sifat
buas diantaranya disebabkan oleh fluktuasi temperatur
air, keadaan sifat kimia air, masa perkawinan dan ketersediaan makanan yang
cukup adalah hal yang merupakan hal yang penting bagi ikan piranha. Agar ia
tenang sebaiknya faktor-faktor yang tersedia jangan ada yang mengganggu. Apabila dalam perairan ada binatang
yang terluka, piranha mempunyai indra penciuman yang sangat tajam sehingga
dapat dengan mudah mengetahuinya. Bau darah ini merangsang ikan ini untuk
bertindak gila-gilaan, mereka memburu asal bau tersebut. Hal inilah yang menentukan
bahwa piranha benar-benar buas dan rakus (Julian, 2011).
Piranha memiliki indera
penciuman yang baik. Indera penciumannya mirip hiu yang dapat mencium bau darah
dari jarak jauh. Namun ada ahli yang berpendapat Piranha dapat menemukan mangsa
berdasarkan suara "keripak" dari mangsa yang berada di air.
4.Organ Penciuman Ikan
Telenchepalon adalah
otak bagian depan yang merupakan pusat dari hal-hal yang berhubungan dengan
pembauan. Saraf utama yang keluar dari daerah ini ialah saraf olfactory (saraf
cranal I) yang berhubungan dengan hidung sebagi penerima rangsang. Pada
ikan-ikan yang menggunakan hidung dalam pembauan mencari mangsanya otak bagian
depan akan lebih berkembang. Pengrusakan telenchepalon akan menimbulkan
beberapa gejala yang tidak normal.
Ikan memiliki indera
pencium yang berkembangbiak. Beberapa jenis ikan memiliki antena, misalnya ikan
lele. Telinganya tidak berkembang. Keistimewaan ikan adalah mempunyai gurat
sisi yang terletak disisi kiri dan kanan tubuhnya, biasanya warna gurat
sisi berbeda dari warna sisik. Di dalam gurat sisi terdapat urat.
a. Fungsi Feromon
Feromon (pheromone)
berasal dari bahsa latin pherein yang artinya memindahkan dan hormon yang
artinya mencetuskan. Sekilas feromon mempunyai bunyi yang sama dengan hormon,
untuk menekankan arti bahwa feromon memang mempunyai beberapa kemiripan
dengan hormon. Feromon bersifat seperti layaknya hormon bersifat
spesifik dan aktif dalam hitungan menit. Definisi feromon adalah senyawa yang
diekskresikan oleh satu individu dan diterima oleh individu lain pada spesies
yang sama, dimana mereka akan memberikan reaksi yang spesifik, seperti misalnya
perubahan perilaku atau proses perkembangan dan pertumbuhan.
b.
Fungsi Allomon
Allomon adalah suatu
senyawa kimia atau campuran senyawa kimia yang dilepas oleh suatu organisme dan
menimbulkan respon pada individu spesies lain. Organisme pelepas memperoleh
keuntungan, sedang penerimanya dirugikan.
Organ indera lain yang
juga sangat penting adalah pembau dan pengecap. Kedua organ ini merupakan
reseptor kimia. Sinyal kimia (allomon dan feromon) digunakan sebagai alat
komunikasi yang selanjutnya mempengaruhi pada tingkah laku ikan dan reproduksi
ikan. Bahan-bahan kimia penting lainnya yang mempengaruhi nafsu makan pada ikan
antara lain: asam amino dan nukleotida.
5.Umpan
Rangsangan
yang berupa umpan dapat menarik perhatian ikan melalui penglihatan dan penciuaman.
Keberhasilan usaha penangkapan dapat ditingkatkan salah satunya dengan
mengetahui respon makan ikan yang diindikasikan dengan ketertarikannya terhadap
umpan yang digunakan untuk menarik perhatian ikan target (Fitri, 2011).
Umpan dalam kaitannya dengan ikan akan mengalami tiga Fase yaitu : Arousal (ikan terangsang oleh
bau umpan), Searching (ikan mulai mencari umpan) dan Finding (ikan telah menemukan
umpan). Umpan udang digunakan dua macam cara, yakni udang kupas dan udang segar
yang hidup. Dua-duanya memiliki target sasaran tersendiri sehingga dengan
membawa umpan hidup bisa mencari berbagai macam ikan. Umpan udang hidup
biasanya dijual di pasar-pasar ikan tradisional yang menjual ikan segar dalam
kondisi lama dapat disimpan dalam kotak sterofoam yang berisi es batu (Purbayanto, 2010).
Penggunaan umpan
sebagai pikatan (atractor) dalam penangkapan pada umumnya dikaitkan dengan
jenis dan lama waktu perendaman umpan. Jenis umpan sangat ditentukan oleh
kebiasaan makan ikan. Perendaman umpan dengan kurun waktu tertentu menentukan
kelayakannya terhadap ikan sasaran tangkapan, yaitu apabila dapat merangsang
secara kimiawi dan apabila tekstur umapan tidak pudar sehingga panangkapan
menjadi lebih efektif dan efisien (Dian, 2007).
6.Kaitan Respon Penciuman dengan Penangkapan
Prisip tingkah laku
ikan yang menjadi sasaran tangkapan harus didukung oleh pemahaman terhadap
indera utama dari ikan (sensory organ) khususnya indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, peraba, linea lateralis dan lain sebagainya. Indera
tersebut merupakan indera penting ikan berhubungan dengan tingkah laku alam
(natural behaviour). Keberhasilan usaha penangkapan ikan dapat ditingkatkan
salah satunya dengan mengetahui tingkah laku ikan yang menjadi sasaran
tangkapan (Dian, 2007).
Metode yang dapat
digunakan untuk analisis penciuman ikan, yaitu metode tingkah laku ikan.
Scanning Electro Micrigraph (SEM) dan fotografi grafimetri. Metode tingkah laku
ikan bertujuan untuk menganalisis respon tingkah laku ikan mendekati umpan
dilakukan secara deskriptif dan hasil rekaman tingkah laku ikan. Metode
SEM dilakukan untuk mengetahui bentuk olfactory lamella ikan tergantung
spesiesnya. Sedangkan metode fotografi gravimetri melalui pengamatan rasio
berat setiap bagian otak yang mampu mengindentifikasi organ penciuman ikan sebagi
organ dominan atau tidak dalam melakukan efektivitasnya (Purbayanto, 2010).
7.
Kesimpulan
Ikan Piranha adalah ikan yang memiliki sifat
aktif dan termasuk kedalam ikan yang buas sehingga, umpan yang cocok untuk ikan
ini adalah umpan yang masih hidup seperti udang. Adapun alat tangkap yang
digunakan adalah alat tangkap gill
net dengan ukuran mesh size 6 dan 8 inchi.
DAFTAR
PUSTAKA
Aristi, Dian. et al. 2007. Penggunaan Umpan. http://umpanpalsupiranti.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 6 Oktober 2013.
Purbayanto dkk,. 2010. Fisiologi dan tingkah laku
ikan pada perikanan tangkap. PT Penerbit IPB Press. Bogor
Sibarani, T.
Putri. 2009. Analsis Pengaruh Debt To Total Assets Ratio dan Debt To Equity
Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti
dan Sektor Manufaktur yang Go Public di BEI.
Anonimous.
2007. Mengatasi Permasalahan Budidatya Ikan Air Tawar.http://uplix-fish.blogspot.com/2007/11/edit-pembukaan-pembukaan
yang pertama-html [28 Oktober 2011].Anonimous.2009.Ikan_Komet.
Julian,
P. 2012 (online). Food Borne Diseases. http://
http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/04/food-borne-diseases.html
(online).
Diakses pada tanggal 27 Juni 2012.
Manggau, M., Wahyuddin,
E., Mufidah., Lindequist, U.
Fitri, A.D.P. 2011. Respon Mata Ikan Kerapu
Macan (Epinepleus fuscogattatus) terhadap
Perbedaan Jenis dan Lama Waktu Perendaman. http://ejournal.undip.ac.id. Diakses
pada tanggal 16 November 2012.
0 komentar:
Posting Komentar