Rabu, 15 Januari 2014

Yah, Indonesia beginilah Ceritanya

Yah, Indonesia beginilah Ceritanya



Irfan Hafizhurrahman
Menteri Sosial Politik BEM FPIK 2013


            Yah, Indonesia beginilah ceritanya. Ketika sudah jarang yang memikirkan hal-hal dan atau permasalahan bangsa. Ketika tidak ada lagi atau hanya sedikit kepedulian akan perkembangan Negara. Ketika para pejabat melakukan kekuasaan yang pragmatis. Ketika Negara dijadikan sebagai alat yang yang dipengaruhi oleh orang-orang yang tIdak bertanggung jawab. Ketika tidak ada yang pernah tahu kenapa ada nada apa dengan bangsa ini.
            Yah, Indonesia beginilah ceritanya. Saat terpuruk menyalahkan orang lain yang padahal tidak tahu-menahu. Saat kaki-tangan penguasa mencerca habis-habisan orang yang dianggap tidak ada nilainya dan tidak ada gunanya. Saat seseorang bersalah dan ketahuan bersalah namun tidak dihukum. Saat seseorang bersalah tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.
            Yah, Indonesia beginilah ceritanya. Bagaimana rasanya ketika ketidakadilan merambah terus-menerus di Negara ini? Bagaimana rasanya saat seseorang lapar terus dibiarkan hingga akhirnya mencuri dan dihukum sangat berat? Bagaimana rasanya Negara hukum namun sistem yang tidak pernah sesuai dan adil?
            Kemanakah keteradilan yang telah terjalin dari pahlawan-pahlawan bangsa dahulu? Sebuah pekikan dari pahlawan untuk memberikan semangat pembaharuan. Sebuah tangisan dari pahlawan yang sedih karena tidak bisa meneruskan perjuangannya. Sebuah rintihan masyarakat yang meninginkan kembalinya para pemuda dan pahlawan yang terus membela Negara dengan semangat yang tiada tara bahkan hingga nafas terakhir dan tetes darah penghabisan.
            Seperti tidak ada lagi yang menganggap kehidupan ini adalah buka sebuah perjuangan. Menganggap remeh perjuangan para pahlawan – pahlawan bangsa dahulu memperjuangkan Negara Indonesia ini. Seperti siang yang gelap dan malam yang kelam. Seperti rona wajah bumi yang selalu memanas dan tak pernah sejuk. Seperti higar bingar lebah menerkam para pengganggu.
            Itulah Indonesia, ketika Negara dan para penguasa serta pejabat Negara melupakan mandat rakyatnya, ketika ke-egoisan merjalela, ketika ketidak puasan selalu membayangi para penguasa yang haus akan uang. Ketikan kekuatan Negara melemah dibandingkan dengan pikiran-pikiran picik.
            Itulah Indonesia dengan hilangnya semangat pembaharuan pemuda, kemana semangat itu? Tak tefikirkah mereka dengan  perjuangan yang dahulu telah diperjuangkan oleh para pendahulu. Kemana Indonesia ini akan dibawa? Tak ayal nya seperti ketika sistem Negara yang mudah diobrak-abrik khalayak mengambil permen dari anak bayi, bukan seperti mengabil jarum dalam tumpukan jerami.
            Itulah Indonesia dengan kesombongan nya tak terhingga sampai saat kini. Semangat untuk berubah tak terkira yang tidak ada lagi. Tapi kini apa yang terjadi? Bagaimana dengan sekarang? Bagaimana dengan hari ini? Miris melihat dan mendengarnya, ketika hembusan nafas cinta pada Negara ini berurang.
            Semangat pemuda saat ini ditunggu dan sangat diperlukan, meraih gemilang masa depan dengan mempelajari dan merenungi perkembangan dan sejarah masa lalu, karena memang benar sebuah Negara yang maju adalah Negara yang tidak pernah melupakan sejarah Negaranya.
            Ketakutan memang pasti ada kalanya ketika kita khawatir melakukan gerakan awal yang berbeda, tapi semua itu akan hilang jika para pemuda bersatu dan bertekad dengan semangat garuda berkeladilan Indonesia bahwa tak selamanya keterpurukan akan merajalela, menghilangnya semangat pembaharuan dibongkar habis-habisan dalam perjuangan bersama dan bersatu.
            Menjadi sesuatu yang berbeda demi Negara dan bangsa ini tidak ada salahnya jika para pemuda dan seluruh rakyatnya saling percaya satu sama lain. Menjadi hebat dan luar biasa ketika yang lainnya hanya memandang sebelah mata sudah pasti akan banyak yang seperti itu, tapi ketika masa gemilang ke-emasan dan keadilan terus tergantung dalam fikiran para pemuda dan masyarakat Indonesia itu akan merubah cerita keterpurukan Indonesia kini.          
                  

0 komentar:

Copyright © 2012 Hendra Wiguna All Right Reserved
Shared by Themes24x7