Tongkat Estafet Bangsa dan Negara Untuk Pemimpin Masa Depan Indonesia
PEMIMPIN MASA DEPAN INDONESIA !!!
Tongkat Estafet Bangsa dan Negara Untuk Pemimpin Masa
Depan Indonesia
Kehidupan ini adalah sebuah kerajaan dimana
setiap insan adalah raja bagi dirinya, adapun bagi insan yang unggul ia dapat
menjadi pemimpin dari raja-raja. Dunia ini selalu mengadakan saembara setiap
waktunya, untuk mencari siapa-siapa yang pantas untuk menguasainya. Manusia - manusai
yang buta karnanya seperti prajurit-prajurit yang bersemangat dalam perang, dan
tidak jarang mereka mengkambing hitamkan saudaranya demi tujauan dari itu
semua. Kehidupan yang mereka sadari tidak seindah yang akan mereka rasakan
karena ini hanya panggung sandiwara dengan akhir ceritanya masih dirahasiakan
meski sudah disediakan dua pilihan untuknya.
Manusia
tidak lebih dari seekor semut dikerumunan gajah-gajah atau dikehidupan rimba.
Semut akan selalu mencari yang manis-manis, baik dengan usahanya sendiri maupun
hasil orang lain yang dia ambil. Begitulah manusia dikala ini menginginkan hal-hal
manis akan tetapi jika hal itu sulit ia akan menghalalkan segala cara, dan
terjebak dalam kebahagian sesaat. Jika kusebut satu persatu kekayaan negri ini
mungkin bergantinya generasi ke generasi akan menemani, itulah se yogyanya jika
kita mensyukuri adanya negri ini. Namun sayang sungguh malang, kita dimabok
kepalang, dengan anugrah yang Tuhan beriakan seakan itu semua tidak adanya harganya. Negri yang mereka sebut surga dunia
ini masih ada penghuninya yang masih kesulitan untuk menyambung tali kehidupannya,
miris sungguh miris dan tragis ini memang negriku.
Banyak
yang dikambing hitamkan dalam negri ini, dimulai dari pewaris hingga yang
diwarisi. Rutinitas tersebut hanya akan menambah keruhnya kehidupan bangsa ini,
bukan solusi bahkan hanya akan menghambat revolusi. Negri ini mengaharapkan
seorang Agen Of Change yang mengubah kebiasaan yang sudah terbiasa ada
dikehidupan negri ini. Layaknya pelari estafet yang harus menyelesaikan
beberapa putaran dimana setiap lap-nya memerlukan pergantian pemain, dan tidak
kurang dalam satu putaran mereka harus melewati empat belokkan. Setiap jalan
yang mereka lalui tidak semudah membalikan telapak tanggan, disana mereka akan
mendapati terjalan jalan dan tetunya persaingan dengan sesama pemaian meski
dibatasi dengan rasa lelah dan letih. Mereka harus berusaha dengan semangat dan
motivasi yang mereka miliki, walaupun lawan mainnya juga demikian. Lawan -
lawan mereka tentunya mengikuti perlombaan dengan berbagai motivasi baik dari
dalam diri maupun dari orang yang mengamanahkan kepada mereka. Permainan ini
memiliki ketentuan dimana setiap tim wajib mempunyai empat orang pemain, yang
harus berkerjasama dalam menyelesaikan perlombaan tersebut. Pembagian tugas
atau penentuan posisi seriap pemain dalam suatu tim ditentukan oleh seorang
pelatih. Pelatih tim memposiskan pemain sesaui dengan kemampuan yang
dimilikinya. Penentuan posisi pemain diatur dengan berdasarkan tinjauan tingkat
kemampuan pemainnya, hal tersebut merupakan startegi yang tidak bisa dipisahkan
dari koridor usaha pencapaian tujuan lari estafet.
Indonesia
dikatakan suatau Negara karena memiliki empat komponen yaitu pemimpin yang
berkuasa, rakyat, wilayah dan tentunya undang – undang yang mengataur kehidupan
berbangsa dan bernegara. Jika diibaratkan dengan system lari estafet maka
bangsa ini merupakan tim lari estafet, oleh karena itu bangsa ini harus
mempunyai startegi untuk mencapai tujuan bangsa dan Negara ini. Empat pemain
dalam lari estafet dalam berbangsa dan bernegara adalah merupakan pemerintah,
tokoh masyarakat, pemuda dan perundang undangan. Layaknya lari estafet tentunya
dalam hal ini diperlukan pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan masing –
masing, hal ini bertujuan agar semuanya dapat mengoptimalkan kemampuannya. Pelatih
dalam lari estafet merupakan seorang pemimpin, dimana ia harus bisa mengatur
strartegi tim yang dilatih olehnya. Dalam berbangsa dan bernegara tentunya ada
seorang pemimpin yang kewajibannya hamper sama, hanya saja tugas seorang
pemimpin Negara jauh lebih berat. Kewajiban yang begitu berat yang dipikul oleh
seorang pemimpin Negara, tentunya dalam hal ini orang tersebut merupakan
seseorang yang berkualitas. Orang tersebut harus mampu memimpin Negara dengan
baik, yaitu mampu menjalankan kewajibannya dan mengoptimalkan segala sumber
yang ada dinegara tersebut untuk pembangunan bangsa dan negaranya. Pemimpin
yang diharapkan mampu menciptakan kesejahteraan bagi orang – orang yang
dipimpinnya.
Indonesia
merupakan Negara yang dipimpin oleh seorang Presiden akan tetapi kedaulatan
tetap menjadi hak rakyat. Kemajuan jaman tidak dapat terhindari akan tetapi
bangsa ini belum siap dan memang belum mampu mengikutinya. Negara ini memang
kaya baik sumberdaya manusianya, sumberdaya alamnya, kaya akan kemalasan dan keserahkaannya
yang tidak dapat dipungkiri. Negara dan bangsa ini memerlukan, membutuhkan dan
menantikan seorang pemimpin yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat dan
mengoptimalkan sumberdaya alam yang melimpah ini. Penulis berharap untuk bangsa
dan Negara ini akan mempunyai seorang pemimpin yang benar – benar memimpin
bukan menduduki kursi pimpinan saja, adapun kreteria pemimpin yang dimaksud
harus mempunyai Sense of direction, Understanding, Courage, Charity, Esteem
(Self-esteem), Self-Acceptance dan Self-Confidence. Tujuh kreteria tersebut
menurut penulis akan mampu menjawab setiap pertanyaan dan harapan bangsa ini.
Penulis
menyebutnya “Tujuh jurus jitu untuk pemimpin maju “, yang dimana terdiri dari Sense
of direction yaitu mampu mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri untuk
benar – benar menempatkan diri pada kewajibannya, Understanding yaitu
sebuah kedudukan dan mempunyai sebuah bahan, Courage yaitu merupakan
keberanian bertindak untuk menentukan kebijakan dalam suatu permasalahan yang
dihadapinya, Charity yaitu kemurahan hati untuk selalu berbagi hal ini
ditekankan agar setiap pemimpin tidak hanya berkerja sendiri akan tetapi
perlunya sebuah kerjasama dengan pihak – pihak dibawahnya dan tentunya
merupakan sifat dasar dari menghindarkan diri dari sifat korupsi, Esteem
(Self-esteem) yaitu setiap memimpin harus
mempunyai harga diri dan mampu menjaganya agar dia selalu disegani oleh
bawahannya, Self-Acceptance yaitu merupakan kesadaran diri akan
kemampuan yang dimilikinya hal ini bertujuan agar seoarang pemimpin tidak
bertindak gegabah dengan bertindak diluar kemampuannya sebagai pengontrolan
diri dan yang terakhir adalah Self-Confidence yaitu kepercayaan diri hal
ini wajib dimiliki oleh setiap pemimpin dalam menjalankan kewajibannya agar
tidak terbilang pemimpin yang labil yang tidak yakin dengan apa – apa yang
sudah diputuskannya.
Hakekatnya
ke tujuh jurus tersebut hanya untuk mengontrol setiap prilaku seorang pemimpin,
karena apa – apa yang dia lakukan, tegaskan,
dan putuskan akan menjadi sorotan public. Setiap kebijakan pemimpin akan
menjadi bahasan bersama karena merupakan maju mundurnya suatu bangsa dan Negara
berada pada kebijakan – kebijakannya, tidak ayal jika dalam perjalanannya ia
akan menemui pro-kontra dari kebijakan yang ditetapkannya. Tujuh jurus tersebut
merupakan karakter pemimpin yang mampu memimpin dengan system kepemimpinan yang
demokratis dan memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan optimal demi kepentingan
bersama. Pemimpin masa depan tidak akan terbentuk dengan instan ia harus
dibentuk sejak dini, karena dengan kemajuan jaman ia harus mampu membawa negri
ini dengan kokoh jangan sampai terombang – ambing. Pemimpin masa depan untuk
negri ini harus siap dengan penjajahan asing dalam segi perekonomian, kesehatan
dan pendidikan. Dalam segi perekonomian yaitu dengan menghadapi system pasar
bebas jangan sampai sumber mata pencarian masyarakat terseret karena
ketidakmampuan mengimbangi produk – produk asing yang terbilang berkualitas
tinggi dan harga yang terjangkau. Disinilah letak pemimpin yang diharapkan
mampu untuk mensejahterakan masyarakat dengan pemberian pengetahuan mengenai
manajemen pasar yang baik (Courage). Dalam segi kesehatan tentunya hal
ini tanpa kita sadari dengan masuknya pasar bebas banyak produk – produk
misalnya makanan yang mengandung komposisi bahan berbahaya, bukan hanya dari
asing saja tidak jarang para pedagang makanan kita sendiripun tega meracuni
sesamanya. Disinilah peran pemimpin agar ia mampu mengontrol kegiatan –
kegiatan masyarakatnya dengan membentuk tim yang focus memantau satu
permasalahan (Charity). Dalam segi pendidikan merupakan pengkrakteran
generasi penerus agar mempunyai nilai plus yaitu tidak hanya mempunyai sebuah
prestasi akan tetapi mempunyai moral yang baik, segi ini mencakup luas karena
akan berimbas pada pemikiran – pemikiran dewasanya kelak. Disinilah letak
pemimpin diharapkan mampu memberikan hizmet atau sebuah pelayanan kepada
generasi penerus berupa pendidikan yang layak dan pembinaan yang berkelanjutan.
Diwilayah – wilayah terpelosok atau tertinggal terutama karena, masyarakat
disana masih mempunyai karakteristik pendidikan rendah baik yang formal maupun
non-formal. Hal ini karena belum terbukanya wawasan mereka mengenai seberapa
pentingnya pendidikan, oleh karena itu untuk meningkatkan tinggkat pendidikan
mereka perlu adanya stertegi yang berbeda dengan daerah – daerah yang terbilang maju. Startegi dalam menghadapi
masyarakat tertutup misalnya mereka harus didekati mungkin kata “guru mencari
murid” itu lebih baik dan “jumlah guru lebih dari murid” jangan dijadikan
alasan, tentunya hal tersebut harus mampu menjadi motivasi kita untuk
meningkatkan pendidikan bengsa ini (Self-Acceptance). Mungkin itu semua
adalah gambaran dari sedikit permasalahan yang sudah ada sekarang ini,
kemungkinan bisa lebih buruk atau membaik. Pemimpin masa depan harus mempunyai
visi dan misi dalam menjalankan kewajibannya (Sense of direction dan Self-Confidence).
Pemimpin
masa depan untuk negri ini yaitu seorang yang tidak hanya mampu menjawab
keinginanan rakyat akan tetapi ia bisa meyakinkan rakyat mana yang baik dan
mana jalan untuk menujunya. Bukan kesempurnaan dari pemimpin yang diharapkan
akan tetapi sebuah tanggung jawab yang harus dipegang teguh oleh orang yang
tepat. Negri ini butuh nakhoda yang kompeten dan tentunya seorang kapten
didalamnya dimana ia akan mengatur mundur majunya kemana kapal berlayar. Pemuda adalah calon pemimpin masa depan yang
diharapkan, oleh karena itu perlu adanya perpindahan tongkat estafet yang benar
dan penempatan posisi yang tepat.
Semarang , 04 Agustus 2013
( Hendra Wiguna )
0 komentar:
Posting Komentar