Rabu, 15 Januari 2014

Tanimbar Surga Negri yang Perawan

 Tanimbar Surga Negri yang Perawan

        Disore yang cukup hangat ini...nemu surat dari salah satu seseorang yang mengikuti Indonesia mengajar,tepatnya beliau bernama Marthella Rivera Roidatua Sirait, akrab disapa Thella. Beliau adalah Pengajar Muda Angkatan VI di Yayasan Indonesia Mengajar.
            Beliau menginginkan tempat ini dikenal karena tempat ini belum pernah tersentuh oleh backpacker, peneliti, jurnalis atau wisatawan lokal. Tapi dengan percaya diri, saya katakan bahwa daerah ini layak dikabarkan dan dikunjungi oleh rekan-rekan sekalian. Kapal asing yang beberapa kali berlabuh dan turis yang singgah di desa Adodo Molu adalah bukti kalau Molu Maru memiliki magnet tersendiri."Ujarnya.
         Langkah yang pertama kali mengubah tempat yang dijadikan simbol ketertinggalan ini adalah capat muda yang bernama Bapak Marthen Bebena, ditanggan beliau kecamatan ini bak disulap menjadi sekian langkah lebih maju. Segurat prestasi tertoreh, seperti pembangunan pemancar sinyal, PLTS, Internet Masuk Desa, dan menjadi juara III dalam lomba perdana paduan suara (Pesparawi) se-kabupaten. Sekarang, di bawah kepemimpinan camat baru, Bapak Ampi Melatawun, Molu Maru juga sedang menjadi sorotan dan topik hangat orang-orang di MTB. Bagaimana tidak, di usianya yang masih balita, Molu Maru terpilih sebagai tuan rumah Pesparawi ke-II dan mengalami pembangunan yang sangat pesat mulai dari dermaga, kantor camat, talut pantai, jalan trans-desa, dan gedung serbaguna.
 



    Beliau mengundang para petualang, mahasiswa/ peneliti, jurnalis, serta wisatawan untuk datang menjadi tamu yang akan dibawa ronda desa. Percayalah, orang Molu Maru adalah tuan rumah yang ramah. 
Pertanyaannya, bagaimana menjangkau pulau ini? Cara paling nyaman ada dua:
(1) menggunakan pesawat dari Ambon ke Saumlaki, lalu menumpang ferry selama 26 jam langsung ke Adodo Molu
(2) menggunakan pesawat dari Makassar atau Ambon ke Tual, lalu dari Tual naik pesawat perintis ke Larat, disambung dengan memacu adrenalin menantang ombak di Selat Wayangan naik perahu motor warga Molu Maru selama 4-6 jam. Siapapun yang tertarik menjawab tantangan ini, silakan berdiskusi melalui email dengan saya.

Teriring salam yang dihembuskan lewat angin Laut Banda,

Marthella Rivera Roidatua Sirait
Pengajar Muda VI Yayasan Indonesia Mengajar
Phone : 081222566991
Email  : thella.rivera@gmail.com  
FB       : Marthella Rivera Roidatua Sirait
Twitter: @thellasirait
Blog    : http://www.indonesiamengajar.org/cerita-pm/marthella-sirait/

0 komentar:

Copyright © 2012 Hendra Wiguna All Right Reserved
Shared by Themes24x7