PEMUDA BANGSA
Pemuda Palestina Lintas Gerakan Bersatu Luncurkan Intifadah Ketiga
Alhamdulillah... ada
kabar baik dari tanah Palestina, Sob! Para pemuda Palestina lintas
gerakan mengumumkan pembentukan kelompok kerjasama baru di Hebron, Tepi
Barat, untuk berjuang melawan Israel. Demikian seperti dilansir kantor
berita IINA.
Para pemuda kader Fatah, Hamas, PFLP, dan Jihad Islami menyampaikan dalam video yang diunggah ke internet pada Jum'at kemarin bahwa tujuan pembentukan "Brigade Persatuan Nasional" itu ialah untuk menyongsong Intifada ketiga melawan penjajahan Israel di bumi Palestina.
Brigade menyatakan dalam video berdurasi empat menit itu, bahwa seraya mendukung pengakuan PBB atas Palestina sebagai negara pemantau non-anggota, mereka tidak akan menyerahkan "seinchi pun tanah Palestina, juga laut dan sungainya".
"Ini adalah permulaan Intifada Palestina ketiga, yang meletus dari jantung kota Hebron dan akan menyebar ke seluruh Palestina," kata pernyataan Brigade.
Brigade mengancam Israel bahwa jika Zionis penjajah itu terus melanjutkan aksi-aksi penahanan warga Palestina di Tepi Barat, maka mereka akan meculik tentara-tentara Israel.
"Jika Israel membunuh rakyat Palestina, kami akan balas membunuh orang Israel dan kami bakal menyerang Israel dengan tangan kami," kata perwakilan kelompok.
Pihak Brigade menjelaskan tujuan dan tuntutannya mencakup penarikan pos-pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat, pelepasan seluruh tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, penarikan mundur Israel secara menyeluruh dari seluruh tanah Palestina, serta tuntutan agar Israel mengakhiri serangan-serangan mereka terhadap penduduk Hebron, dan mentransfer semua pemasukan pajak yang ditahan Israel dari Otoritas Palestina karena voting UN telah meningkatkan status Palestina menjadi negara, juga pembukaan semua gerbang perlintasan dan penyediaan pasokan listrik dan air ke Jalur Gaza.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari belakangan di Hebron, menyusul penembakan yang dilakukan petugas perbatasan Israel terhadap remaja Palestina berusia 17 tahun Mohammed Al-Salaymeh yang sedang membawa pistol mainan. Hebron telah terbagi menjadi dua wilayah karena perjanjian Wye River, yang ditandatangani oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Presiden Palestina Yasser Arafat pada 1998. H1 ialah wilayah di bawah kendali Palestina, sedangkan H2 di bawah kontrol pasukan penjajah Israel. Jumlah warga Palestina yang hidup di kedua wilayah itu totalnya sekira 150.000 jiwa. Jumlah total orang Yahudi yang menduduk wilayah H2 sekitar 400 penduduk.
Kebijakan pemerintah israel di wilayah H2, telah memaksa ribuan penduduk Palestina meninggalkan lebih dari 1000 rumah dan 1.829 unit usaha mereka, mengubah wilayah itu menjadi seperti kota hantu, demikian menurut pihak LSM HAM Israel B'tselem dan Asosiasi Hak-hak Sipil Israel.
Para pemuda kader Fatah, Hamas, PFLP, dan Jihad Islami menyampaikan dalam video yang diunggah ke internet pada Jum'at kemarin bahwa tujuan pembentukan "Brigade Persatuan Nasional" itu ialah untuk menyongsong Intifada ketiga melawan penjajahan Israel di bumi Palestina.
Brigade menyatakan dalam video berdurasi empat menit itu, bahwa seraya mendukung pengakuan PBB atas Palestina sebagai negara pemantau non-anggota, mereka tidak akan menyerahkan "seinchi pun tanah Palestina, juga laut dan sungainya".
"Ini adalah permulaan Intifada Palestina ketiga, yang meletus dari jantung kota Hebron dan akan menyebar ke seluruh Palestina," kata pernyataan Brigade.
Brigade mengancam Israel bahwa jika Zionis penjajah itu terus melanjutkan aksi-aksi penahanan warga Palestina di Tepi Barat, maka mereka akan meculik tentara-tentara Israel.
"Jika Israel membunuh rakyat Palestina, kami akan balas membunuh orang Israel dan kami bakal menyerang Israel dengan tangan kami," kata perwakilan kelompok.
Pihak Brigade menjelaskan tujuan dan tuntutannya mencakup penarikan pos-pos pemeriksaan militer Israel di Tepi Barat, pelepasan seluruh tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, penarikan mundur Israel secara menyeluruh dari seluruh tanah Palestina, serta tuntutan agar Israel mengakhiri serangan-serangan mereka terhadap penduduk Hebron, dan mentransfer semua pemasukan pajak yang ditahan Israel dari Otoritas Palestina karena voting UN telah meningkatkan status Palestina menjadi negara, juga pembukaan semua gerbang perlintasan dan penyediaan pasokan listrik dan air ke Jalur Gaza.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari belakangan di Hebron, menyusul penembakan yang dilakukan petugas perbatasan Israel terhadap remaja Palestina berusia 17 tahun Mohammed Al-Salaymeh yang sedang membawa pistol mainan. Hebron telah terbagi menjadi dua wilayah karena perjanjian Wye River, yang ditandatangani oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Presiden Palestina Yasser Arafat pada 1998. H1 ialah wilayah di bawah kendali Palestina, sedangkan H2 di bawah kontrol pasukan penjajah Israel. Jumlah warga Palestina yang hidup di kedua wilayah itu totalnya sekira 150.000 jiwa. Jumlah total orang Yahudi yang menduduk wilayah H2 sekitar 400 penduduk.
Kebijakan pemerintah israel di wilayah H2, telah memaksa ribuan penduduk Palestina meninggalkan lebih dari 1000 rumah dan 1.829 unit usaha mereka, mengubah wilayah itu menjadi seperti kota hantu, demikian menurut pihak LSM HAM Israel B'tselem dan Asosiasi Hak-hak Sipil Israel.
Mari kita songsong kekalahan zionis Israel! ^__^
islamedia.web.id
0 komentar:
Posting Komentar