Jumat, 13 September 2013

LAUT MERAH

Spesies Berbahaya Laut Merah Tak Surutkan Hasrat Penyelam

Jum'at, 23 Agustus 2013 - 22:19 wib wib
Fitri Yulianti - Okezone
Keragaman hayati Laut Merah (Foto: audleytravel)
Keragaman hayati Laut Merah (Foto: audleytravel)
Laut Merah

Laut Merah disebut di Al Qur’an pada saat Nabi Musa membelah laut ini dengan tongkatnya. Saat itu, Nabi Musa dan para pengikutnya, Bani Israel, melarikan diri dari kejaran Firaun.

Terusan Suez menghubungkan Laut Merah (Mesir) dengan Laut Mediterania. Laut Merah memiliki keanekaragaman hayati, terumbu karang, atol, dan salinitas (kadar garam) yang tinggi. Walaupun banyak spesies berbahaya di laut Merah, tidak menyurutkan para penyelam untuk menikmati keindahannya.

Kota-kota yang terdapat di pesisir Laut Merah, antara lain Jeddah, Sharm el Sheikh, Pelabuhan Sudan, dan Eilat. Pada 1950-an, Hans Haas menemukan Laut Merah sebagai tempat menyelam, kemudian juga oleh Jaques-Yves Costeau.

0 komentar:

Copyright © 2012 Hendra Wiguna All Right Reserved
Shared by Themes24x7