Yah, Indonesia beginilah Ceritanya
Yah, Indonesia
beginilah Ceritanya
Yah, Indonesia
beginilah ceritanya. Ketika sudah jarang yang memikirkan hal-hal dan atau
permasalahan bangsa. Ketika tidak ada lagi atau hanya sedikit kepedulian akan
perkembangan Negara. Ketika para pejabat melakukan kekuasaan yang pragmatis.
Ketika Negara dijadikan sebagai alat yang yang dipengaruhi oleh orang-orang
yang tIdak bertanggung jawab. Ketika tidak ada yang pernah tahu kenapa ada nada
apa dengan bangsa ini.
Yah, Indonesia
beginilah ceritanya. Saat terpuruk menyalahkan orang lain yang padahal tidak
tahu-menahu. Saat kaki-tangan penguasa mencerca habis-habisan orang yang
dianggap tidak ada nilainya dan tidak ada gunanya. Saat seseorang bersalah dan
ketahuan bersalah namun tidak dihukum. Saat seseorang bersalah tidak sesuai
dengan hukum yang berlaku.
Yah, Indonesia
beginilah ceritanya. Bagaimana rasanya ketika ketidakadilan merambah
terus-menerus di Negara ini? Bagaimana rasanya saat seseorang lapar terus
dibiarkan hingga akhirnya mencuri dan dihukum sangat berat? Bagaimana rasanya
Negara hukum namun sistem yang tidak pernah sesuai dan adil?
Kemanakah keteradilan yang telah terjalin dari
pahlawan-pahlawan bangsa dahulu? Sebuah pekikan dari pahlawan untuk memberikan
semangat pembaharuan. Sebuah tangisan dari pahlawan yang sedih karena tidak
bisa meneruskan perjuangannya. Sebuah rintihan masyarakat yang meninginkan
kembalinya para pemuda dan pahlawan yang terus membela Negara dengan semangat
yang tiada tara bahkan hingga nafas terakhir dan tetes darah penghabisan.
Seperti tidak ada lagi yang menganggap kehidupan ini
adalah buka sebuah perjuangan. Menganggap remeh perjuangan para pahlawan –
pahlawan bangsa dahulu memperjuangkan Negara Indonesia ini. Seperti siang yang
gelap dan malam yang kelam. Seperti rona wajah bumi yang selalu memanas dan tak
pernah sejuk. Seperti higar bingar lebah menerkam para pengganggu.
Itulah Indonesia, ketika Negara dan para penguasa serta
pejabat Negara melupakan mandat rakyatnya, ketika ke-egoisan merjalela, ketika
ketidak puasan selalu membayangi para penguasa yang haus akan uang. Ketikan
kekuatan Negara melemah dibandingkan dengan pikiran-pikiran picik.
Itulah Indonesia dengan hilangnya semangat pembaharuan
pemuda, kemana semangat itu? Tak tefikirkah mereka dengan perjuangan yang dahulu telah diperjuangkan
oleh para pendahulu. Kemana Indonesia ini akan dibawa? Tak ayal nya seperti ketika
sistem Negara yang mudah diobrak-abrik khalayak mengambil permen dari anak
bayi, bukan seperti mengabil jarum dalam tumpukan jerami.
Itulah Indonesia dengan kesombongan nya tak terhingga
sampai saat kini. Semangat untuk berubah tak terkira yang tidak ada lagi. Tapi
kini apa yang terjadi? Bagaimana dengan sekarang? Bagaimana dengan hari ini? Miris
melihat dan mendengarnya, ketika hembusan nafas cinta pada Negara ini berurang.
Semangat pemuda saat ini ditunggu dan sangat diperlukan,
meraih gemilang masa depan dengan mempelajari dan merenungi perkembangan dan
sejarah masa lalu, karena memang benar sebuah Negara yang maju adalah Negara
yang tidak pernah melupakan sejarah Negaranya.
Ketakutan memang pasti ada kalanya ketika kita khawatir
melakukan gerakan awal yang berbeda, tapi semua itu akan hilang jika para
pemuda bersatu dan bertekad dengan semangat garuda berkeladilan Indonesia bahwa
tak selamanya keterpurukan akan merajalela, menghilangnya semangat pembaharuan
dibongkar habis-habisan dalam perjuangan bersama dan bersatu.
Menjadi sesuatu yang berbeda demi Negara dan bangsa ini
tidak ada salahnya jika para pemuda dan seluruh rakyatnya saling percaya satu
sama lain. Menjadi hebat dan luar biasa ketika yang lainnya hanya memandang
sebelah mata sudah pasti akan banyak yang seperti itu, tapi ketika masa
gemilang ke-emasan dan keadilan terus tergantung dalam fikiran para pemuda dan
masyarakat Indonesia itu akan merubah cerita keterpurukan Indonesia kini.
0 komentar:
Posting Komentar