Kalimat “ Ikan lupa daratan “
mungkin itu sebagai ungkapan akan para pemuda yang tadinya mempunyai tujuan
untuk membangun bangsa ini dengan sikap kritisnya terhadap para pemerintah
pada saat itu,akan tetapi seiring berjalannya
waktu justru hal tersebut malah ia alami.Hal-hal yang tadinya ia tuntut dan
dihujatnya malah ia lakukan pada akhirnya disaat ia menduduki kursi yang sama.
Memang tidak dapat terpungkiri
suatu tahta terkadang akan membuat seseorang lupa diri, masa-masa disaat mereka
berada dibawah tidak mereka ingat lagi.Bukan harta yang membutakan mereka
tetapi mereka sendiri yang mengklaim dirinya telah dibutakan oleh hartanya,
padahal hakekatnya sebuah harta hanya titipan semata sekalipun itu didapat dari
usaha yang halal sekalipun apalagi yang halal ? pertanyaan itu tidaklah perlu
dijawab karena semua insan manusia dewasa akan tahu mana yang baik mana yang
buruk, akan tetapi mereka tidak di dewasakan dalam memilih, menentukan dan
melakukan apa yang mereka perbuat.
Semua manusia mempunyai
kemungkinan yang sama, karena telah diberikan kepadanya fitrah yang sama dari
sang pencipta.Manusia maju bukan karena dorongan tetapi karena
kemauannya,manusia hebat bukan karena kekuasaannya tetapi karena keberaniannya
dan manusia sukses bukan karena kepintarannya semata tetapi karena ketekunannya
dan kerja kerasnya.
Sesorang akan menjadi manusia
sebagai mana ia dibimbing dimasa kecilnya, meski terkadang sang waktu akan
mengubah seseorang.Berubahnya seseorang menuju kebaikan dipengaruhi oleh kemampuan
berfikirnya yang terpupuk dari masa kecilnya, sedangkan berubahnya seseorang
menuju keburukan dipengaruhi oleh kurangnya karakter keteguhan yang diciptakan
dimasa kecilnya.Oleh karena itu pendidikan karakter harus dimulai semenjak
seseorang berusia muda sebagai pembekalan moral dan mental untuk menghadapi
masa depannya, agar menciptakan pemimpin-pemimpin yang bermoral dan bermental
tinggi yang secara gamlang membela rakyat bukan mementingkan keperluan pribadi
atau kelompoknya.
Setiap orang berpeluang untuk
menjadi pemimpin baik memimpin dirinya pribadi maupun sekumpulan orang banyak,
maka kita harus menekankan pendidikan karakter sebagai pembekalan para pemimpin
dimasa depan.Semua orang baik maupun buruk pernah mengalami masa yang sama
yaitu masa kecil dan tahapan ukuran umur lainnya, tidak kita pungkiri bahwa
para pelaku koruptor dan pelaku kejahatan lainnya pernah mengalaminya.Sebut
saja para koruptor mereka bukanlah kumpulan orang-orang yang kekurangan dalam
segi pendidikan umum, mereka sekolah diberbagai keguruan tinggi akan tetapi
mereka lupa dibekali dengan mental dan moral yang baik. Dalam hal ini
kita perlu membentuk sebuah lingkungan yang mampu menciptakan orang -orang yang
berfikir kedepan akan tetapi dibarengi dengan pendidikan karakter moral lewat spiritual yang kuat sebagai landasan
hakekat manusia yang ideal.
“Lupakanlah
sesuatu yang telah membuatmu basah, akan tetapi jangan lupakan tetesan embun
yang telah memberimu kesejukan sebelum mentari fajar menyapa “
0 komentar:
Posting Komentar