Jumat, 10 Mei 2013

Yang Muda Yang Lupa

Yang Muda Yang Lupa

Kalimat “ Ikan lupa daratan “ mungkin itu sebagai ungkapan akan para pemuda yang tadinya mempunyai tujuan untuk membangun bangsa ini dengan sikap kritisnya terhadap para pemerintah pada  saat itu,akan tetapi seiring berjalannya waktu justru hal tersebut malah ia alami.Hal-hal yang tadinya ia tuntut dan dihujatnya malah ia lakukan pada akhirnya disaat ia menduduki kursi yang sama.

Memang tidak dapat terpungkiri suatu tahta terkadang akan membuat seseorang lupa diri, masa-masa disaat mereka berada dibawah tidak mereka ingat lagi.Bukan harta yang membutakan mereka tetapi mereka sendiri yang mengklaim dirinya telah dibutakan oleh hartanya, padahal hakekatnya sebuah harta hanya titipan semata sekalipun itu didapat dari usaha yang halal sekalipun apalagi yang halal ? pertanyaan itu tidaklah perlu dijawab karena semua insan manusia dewasa akan tahu mana yang baik mana yang buruk, akan tetapi mereka tidak di dewasakan dalam memilih, menentukan dan melakukan apa yang mereka perbuat.

Semua manusia mempunyai kemungkinan yang sama, karena telah diberikan kepadanya fitrah yang sama dari sang pencipta.Manusia maju bukan karena dorongan tetapi karena kemauannya,manusia hebat bukan karena kekuasaannya tetapi karena keberaniannya dan manusia sukses bukan karena kepintarannya semata tetapi karena ketekunannya dan kerja kerasnya.

Sesorang akan menjadi manusia sebagai mana ia dibimbing dimasa kecilnya, meski terkadang sang waktu akan mengubah seseorang.Berubahnya seseorang menuju kebaikan dipengaruhi oleh kemampuan berfikirnya yang terpupuk dari masa kecilnya, sedangkan berubahnya seseorang menuju keburukan dipengaruhi oleh kurangnya karakter keteguhan yang diciptakan dimasa kecilnya.Oleh karena itu pendidikan karakter harus dimulai semenjak seseorang berusia muda sebagai pembekalan moral dan mental untuk menghadapi masa depannya, agar menciptakan pemimpin-pemimpin yang bermoral dan bermental tinggi yang secara gamlang membela rakyat bukan mementingkan keperluan pribadi atau kelompoknya.

Setiap orang berpeluang untuk menjadi pemimpin baik memimpin dirinya pribadi maupun sekumpulan orang banyak, maka kita harus menekankan pendidikan karakter sebagai pembekalan para pemimpin dimasa depan.Semua orang baik maupun buruk pernah mengalami masa yang sama yaitu masa kecil dan tahapan ukuran umur lainnya, tidak kita pungkiri bahwa para pelaku koruptor dan pelaku kejahatan lainnya pernah mengalaminya.Sebut saja para koruptor mereka bukanlah kumpulan orang-orang yang kekurangan dalam segi pendidikan umum, mereka sekolah diberbagai keguruan tinggi akan tetapi mereka lupa dibekali dengan mental dan moral yang baik. Dalam hal ini kita perlu membentuk sebuah lingkungan yang mampu menciptakan orang -orang yang berfikir kedepan akan tetapi dibarengi dengan pendidikan karakter moral  lewat spiritual yang kuat sebagai landasan hakekat manusia yang ideal.

Lupakanlah sesuatu yang telah membuatmu basah, akan tetapi jangan lupakan tetesan embun yang telah memberimu kesejukan sebelum mentari fajar menyapa “

0 komentar:

Copyright © 2012 Hendra Wiguna All Right Reserved
Shared by Themes24x7